Langsung ke konten utama

BIN GELAR VAKSINASI COVID-19 SERENTAK DI 14 PROVINSI

 


Program vaksinasi Covid-19 bagi anak dan remaja sudah dimulai. Pemberian massal vaksin Covid-19 untuk anak 12-18 tahun diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) serentak di 14 Provinsi di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk para pelajar SMP-SMA dan peserta vaksinasi bagi masyarakat umum yang dilakukan secara door to door.

Dalam kegiatan tersebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara virtual meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Presiden Joko Widodo mengapresiasi penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 massal dan mengingatkan kepada guru dan petugas-petugas sekolah turut dipastikan agar mendapat vaksin Covid-19.

“Agar setelah anak-anak semua divaksinasi, juga tolong dicek agar guru, petugas-petugas sekolah jangan sampai ada yang terlewat vaksinasinya," ungkap Presiden RI. Menurut Presiden Joko Widodo, sebanyak 15.000 pelajar SMP dan 15.000 pelajar SMA mengikuti vaksinasi massal. Selain itu, 19.000 warga mengikuti pelaksanaan vaksinasi door to door atau dari rumah ke rumah untuk mendorong agar vaksinasi dapat berjalan lebih cepat sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan terhindar Covid-19. Presiden RI berpesan kepada penerima vaksin, penyuntikan vaksin Covid-19 tidak meninggalkan rasa sakit, sehingga tidak perlu takut untuk divaksin.

Pada kesempatan itu, Kepala BIN Jenderal Polisi ( Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H, M.Si didampingi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin secara live zoom melaporkan kegiatan vaksinasi lewat kunjungan secara langsung ke SMP 103 Cijantung Jakarta. Dalam sambutannya, Kepala BIN mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden atas kepedulian dan perhatian luar biasa terhadap penanggulangan wabah Covid-19 dan perlindungan sosial serta pemulihan ekonomi, dimana Presiden hadir secara virtual untuk menyapa anak-anak pelajar SMP-SMA dan peserta vaksinasi door to door di 14 Provinsi.

“Kegiatan vaksinasi Covid-19 hari ini (14/7), dilakukan secara serentak di 14 Provinsi episentrum meliputi 15 kabupaten/kota pada 32 titik di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Kalimatan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua, dengan jumlah peserta vaksinasi sebanyak 49.000 orang, terdiri dari 15.000 pelajar SMP, 15.000 pelajar SMA dan 19.000 masyarakat yang diadakan dengan memenuhi standar protokol kesehatan,” jelas Kepala BIN.

BIN sangat memberi perhatian pada program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-18 tahun terutama pelajar SMP-SMA yang merupakan generasi penerus dan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa dan negara Indonesia pascapandemi Covid-19. "Tentunya ini jadi semangat buat mencapai herd immunity. Kita semua mampu berkeyakinan akan mampu mewujudkan itu semua. Dan kita semua berdoa agar upaya dan ikhtiar dapat ridho dari Allah agar Indonesia bisa melalui wabah pandemi Covid-19," imbuh Kepala BIN.

Mengakhiri sambutannya, Kepala BIN mengharapkan agar dengan pelaksanaan kegiatan vaksinasi akan terus menjadi penyemangat untuk berjuang mencapai target vaksinasi 3 juta dosis perhari sehingga kekebalan kelompok dapat terbentuk pada akhir tahun 2021 dan program pemulihan ekonomi dapat berjalan demi keberlanjutan pembangunan nasional.

Komentar

Popular Post

'PUBLIC SERVICE' ITU LADANG KONTRIBUSI ATAU LADANG EKSISTENSI?

Dunia maya kembali diramaikan dengan adanya sosok pria berseragam. Dilansir dari laman twitter @kapansarjana_, terdapat sebuah video yang menampakkan sosok polisi yang sedang memegang senjata dan berkata "Pacar kamu ganteng? Kaya? Bisa gini nggak?" sambil mengokang senjata yang dibawanya. Hal ini menimbulkan berbagai respon dari netizen. Menurut hemat penulis, hal ini wajar terjadi karena setereotip yang berlaku di masyarakat tentang pria berseragam. Namun, apakah menjadi wajar ketika membenci mereka kita menghujat mereka? Lalu dimanakah letak kesalahan pria berseragam sehingga dibenci khalayak ramai? Sejauh ini menjadi pria berseragam mungkin menjadi tujuan bagi beberapa orang. Entah alasan karir, menjadi penerus keluarga, ataupun alasan lain. Namun, yang perlu digaris bawahi dalam hal ini adalah resikonya. Bila sudah berstatus sebagai pria berseragam atau istilah kerennya A Man With Uniform, berarti harus siap disorot sebagai Pelayan Publik (Public Service). Tapi, sejauh in

BEM UI RAMAI LAGI

BEM Universitas Indonesia kini ramai diperbincangkan kembali setelah memuat postingan yang cukup kontroversial. Melalui akun @BEMUI_Official, organisasi kampus tersebut langsung menyebut Presiden Joko Widodo sebagai King of Lip Service. Hingga sore ini, sebuah pesan bergambar Presiden Joko Widodo yang bermahkota merah telah mendapat lebih dari 19.000 likes dan ribuan komentar online. Fathan Mubina, seorang penghubung yang tercantum dalam pesan yang dikonfirmasi, mengungkapkan bahwa pihaknya merasa apa yang dikatakan orang nomor satu di berbagai saluran berita tidak sesuai dengan kenyataan. “Kami memiliki banyak masalah sosial dan politik yang perlu ditangani sebagai tugas utama di BEM. Dan beberapa di antaranya berurusan dengan presiden,” kata Fathan kepada TribunJakarta melalui telepon, Minggu (27 Juni 2021). “Dalam pemberitaan media (Presiden Jokowi) menyatakan tidak sejalan dengan pelaksanaannya, dan berusaha menunjukkan bahwa pelaksanaan pernyataan tersebut tidak serius, jadi berbe

JOKOWI CARI MENTERI LAGI?

Kabar tentang reshuffle atau perombakan kabinet menggelinding dan menjadi bola liar usai Presiden Jokowi memarahi para menterinya di sidang kabinet. Reshuffle kabinet atau perombakan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju ini menjadi isu hangat yang terus menguat, terutama di kalangan partai politik. Isu ini menjadi perbincangan dan pergunjingan publik usai video rekaman rapat kabinet yang mempertontonkan kemarahan Jokowi dan akhirnya menjadi viral. Berbagai analisa dan asumsi bertaburan, baik di media massa, forum diskusi dan kedai kopi. Bahkan kalangan rakyat kecil pun ikut menyoroti hal ini. Wacana perombakan kabinet terlontar langsung dari mulut Jokowi. Ia kesal dan tak puas dengan kinerja para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju. Kekecewaan dan kemarahan itu tampak dari kalimat-kalimat yang disampaikan Jokowi kala membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara. Gotong Royong Antar Menteri Mulai Luntur? Kabinet Indonesia Maju merupakan kabinet yang dirancang secara visioner da