Langsung ke konten utama

BEM UI RAMAI LAGI







BEM Universitas Indonesia kini ramai diperbincangkan kembali setelah memuat postingan yang cukup kontroversial. Melalui akun @BEMUI_Official, organisasi kampus tersebut langsung menyebut Presiden Joko Widodo sebagai King of Lip Service. Hingga sore ini, sebuah pesan bergambar Presiden Joko Widodo yang bermahkota merah telah mendapat lebih dari 19.000 likes dan ribuan komentar online. Fathan Mubina, seorang penghubung yang tercantum dalam pesan yang dikonfirmasi, mengungkapkan bahwa pihaknya merasa apa yang dikatakan orang nomor satu di berbagai saluran berita tidak sesuai dengan kenyataan. “Kami memiliki banyak masalah sosial dan politik yang perlu ditangani sebagai tugas utama di BEM. Dan beberapa di antaranya berurusan dengan presiden,” kata Fathan kepada TribunJakarta melalui telepon, Minggu (27 Juni 2021). “Dalam pemberitaan media (Presiden Jokowi) menyatakan tidak sejalan dengan pelaksanaannya, dan berusaha menunjukkan bahwa pelaksanaan pernyataan tersebut tidak serius, jadi berbeda dengan kegelisahan ini,” kata Fathan yang juga menjabat sebagai wakil kepala daerah. dari departemen operasi. Dan Propaganda BEM UI. “Sebenarnya pesan-pesan kita bukan untuk mengurusi hal-hal tertentu, sekarang jalan memutarnya adalah KPK dan sebagainya. Di sini kita hanya melihat bagaimana reaksi presiden terhadap berbagai pertanyaan, dan sifatnya juga semacam kumpulan berita yang beredar, seperti yang kita tampilkan dalam publikasi konsep tersebut,” jelasnya. Terkait virus, Fathan mengatakan sudah lama konten yang diunggah ke media sosial oleh pihaknya berubah menjadi virus ketika menyinggung pihak tertentu. Modelnya selalu bahwa jika kita menyinggung pihak tertentu, publik terkadang tidak dapat membedakan antara pribadi dan bertanggung jawab. Kami tidak memaksa Pak Joko menjadi manusia sebagai manusia, melainkan tanggung jawabnya sebagai presiden,” ujarnya. “Itu hanya karena situasi politik di Indonesia dan lingkungan media sosial untuk aktivitas digital seperti itu, sehingga tidak dapat dihindari bahwa itu akan menjadi virus, bahkan jika kita tidak melakukannya,” tambahnya. Terakhir, Fathan mengatakan unduhan virus cukup bagus untuk menarik perhatian masyarakat luas. “Jadi jawabannya bagus sekali kalau menjadi concern masyarakat karena sudah banyak hal yang kita eskalasi, berbeda-beda, bahkan material, diabaikan, dan jawabannya kurang bagus, artinya tidak dikonsumsi dengan baik,” ujarnya. “Dan mungkin ini visual, memang ada beberapa hal yang mungkin tidak diterima oleh beberapa kelompok, hanya saja arahnya lebih ke sikap daripada berita yang beredar di media,” katanya.


Kritik untuk Jokowi

Saat dihubungi, Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra menjelaskan julukan King of Lip Service tersebut merupakan bentuk kritik terhadap Jokowi. Sebab, menurutnya banyak pernyataan Jokowi yang tidak sesuai kenyataan. "Itu bentuk kritik kami. Jadi itu brigade UI. Organisasi taktis di bawah BEM UI. Itu untuk kritik bahwa selama ini banyak pernyataan-pernyataan Presiden yang tidak sesuai realita atau pelaksanaannya. Misalnya UU ITE. Justru Presiden menyampaikan terkait wacana revisi UU ITE, tapi yang keluar buku pedoman SKB. Justru ditambah pasal baru yang berpotensi juga, untuk kemudian menambah pasal-pasal karet UU ITE. Yaitu 45c," ujarnya. Dia juga mengungkit masalah demo. Dia mengatakan bahwa Jokowi sempat mengaku kangen didemo. Namun, dia menjelaskan bahwa saat didemo ada puluhan mahasiswa yang ditangkap. "Kita tahu ada pernyataan presiden terkait demo. Kita tahu ada pernyataan Presiden yang kangen didemo, tetapi pas didemo 1 Mei, mahasiswa UI hampir 30 ditangkap, dipukuli, diseret oleh polisi. Tanggal 3 Mei juga salah satu mahasiswa UI jadi tersangka ketika jalan pulang dari aksi," tuturnya. Berangkat dari kritik-kritik tersebut, dia meminta Jokowi agar bersikap tegas. "Jadi ini kami menyampaikan kritik bahwa seharusnya presiden Jokowi tegas dengan pernyataannya," tegasnya. Apa kata Istana soal kritik ini?


Tanggapan Jubir Presiden


Juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman turut merespons kritik tersebut. Dia menyebut segala aktivitas kemahasiswaan merupakan tanggung jawab pimpinan UI. "Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia termasuk BEM UI menjadi tanggungjawab Pimpinan Universitas Indonesia," kata Fadjroel lewat pesan singkat pada hari Minggu (27/06).


Komentar

  1. Parah sih wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Hak demokrasi mulai ilang hahahaha

    BalasHapus
  3. Akhirnya postingan mas muncul lagi setelah ditunggu

    BalasHapus
  4. Kritikan elegan ala anak UI emang beda. Kaya yang nulis contohnya wkwkwkwk

    BalasHapus
  5. Hei bro. So long time you not posting right here. I'm waiting for your post. Literarry, it is the smarter way to sounding goverment. Let's gooooo

    Greeting from Canada

    BalasHapus
  6. Hey Toti. It was great as well as college student. Great act

    BalasHapus
  7. I don't think so. But its great as well

    BalasHapus
  8. Tapi ntar kena dibpasal memenya yang agak nganu ga sih? 😁 Wkwkw

    BalasHapus
  9. Habis malaikat pencabut nyawa, sekarang king of lips wkwkwkwk

    BalasHapus
  10. Sudahi gabutmu, mari kampanye bersamaku :v

    BalasHapus
  11. Sejanc*k itukah aktor negaraku :")

    BalasHapus
  12. OK, then? Bentork masa tanpa peduli kopit hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

'PUBLIC SERVICE' ITU LADANG KONTRIBUSI ATAU LADANG EKSISTENSI?

Dunia maya kembali diramaikan dengan adanya sosok pria berseragam. Dilansir dari laman twitter @kapansarjana_, terdapat sebuah video yang menampakkan sosok polisi yang sedang memegang senjata dan berkata "Pacar kamu ganteng? Kaya? Bisa gini nggak?" sambil mengokang senjata yang dibawanya. Hal ini menimbulkan berbagai respon dari netizen. Menurut hemat penulis, hal ini wajar terjadi karena setereotip yang berlaku di masyarakat tentang pria berseragam. Namun, apakah menjadi wajar ketika membenci mereka kita menghujat mereka? Lalu dimanakah letak kesalahan pria berseragam sehingga dibenci khalayak ramai? Sejauh ini menjadi pria berseragam mungkin menjadi tujuan bagi beberapa orang. Entah alasan karir, menjadi penerus keluarga, ataupun alasan lain. Namun, yang perlu digaris bawahi dalam hal ini adalah resikonya. Bila sudah berstatus sebagai pria berseragam atau istilah kerennya A Man With Uniform, berarti harus siap disorot sebagai Pelayan Publik (Public Service). Tapi, sejauh in

JOKOWI CARI MENTERI LAGI?

Kabar tentang reshuffle atau perombakan kabinet menggelinding dan menjadi bola liar usai Presiden Jokowi memarahi para menterinya di sidang kabinet. Reshuffle kabinet atau perombakan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju ini menjadi isu hangat yang terus menguat, terutama di kalangan partai politik. Isu ini menjadi perbincangan dan pergunjingan publik usai video rekaman rapat kabinet yang mempertontonkan kemarahan Jokowi dan akhirnya menjadi viral. Berbagai analisa dan asumsi bertaburan, baik di media massa, forum diskusi dan kedai kopi. Bahkan kalangan rakyat kecil pun ikut menyoroti hal ini. Wacana perombakan kabinet terlontar langsung dari mulut Jokowi. Ia kesal dan tak puas dengan kinerja para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju. Kekecewaan dan kemarahan itu tampak dari kalimat-kalimat yang disampaikan Jokowi kala membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara. Gotong Royong Antar Menteri Mulai Luntur? Kabinet Indonesia Maju merupakan kabinet yang dirancang secara visioner da